Kamis, 13 Januari 2011
penyuuuuuuuuu
Sashimi, sushi, kerapu bakar, tuna asam manis dan sop kepala kakap merah, semuanya makanan menggiurkan selera. Banyak orang di berbagai belahan dunia menggemarinya, mungkin termasuk Anda dan keluarga.
Tetapi tahukah Anda, bila kita semua tidak bijaksana dalam mengonsumsi makanan yang berasal dari laut ini, berarti kita ikut terlibat mempercepat kepunahan ikan laut.
Bahkan, para ilmuwan kelautan telah memprediksi kita semua akan mengonsumsi plankton pada 2050 mendatang, bila mulai hari ini tidak bijaksana memilih seafood. Plankton adalah pakan alami ikan laut.
“Ikan makin hari semakin seperti emas. Nelayan semakin susah mencarinya,” kata Imam Mustofa, Koordinator WWF-Indonesia National Fisheries Program, pada seminar bertajuk 'Choose Your Food Right' di @america Pacific Place, Jakarta.
Seperti Anda ketahui, ikan sangat baik bagi kesehatan manusia karena merupakan sumber protein, lemak, vitamin B6, B12, Biotin, dan Niacin, serta kaya akan mineral yang dapat meningkatkan kecerdasan otak.
Karena itu, tidak heran bila penggila sushi atau seafood makin hari makin meningkat, apalagi di Indonesia yang memiliki laut yang luasnya lebih kurang 5,6 juta kilometer persegi dengan potensi sumber daya alam yang melimpah.
Namun lucunya, makin hari para nelayan mencari ikan di tempat yang lebih jauh dari garis pantai. Bahkan, nelayan-nelayan dari North Sea mulai mencari ikan di perairan coral triangle, yaitu Indonesia, Malaysia, Filiphina, Timor Leste, dan Papua New Guinea.
Permintaan yang tinggi dari masyarakat akan seafood menyebabkan perusahaan perikanan mendistribusikan ikan dari hasil tangkapan nelayan lebih banyak. Nelayan pun demi keuntungan yang lebih besar mencoba menjaring ikan dalam jumlah yang lebih banyak pula tanpa menghiraukan standar ukuran ikan yang dapat dipanen.
Sedangkan kondisi perikanan di Indonesia sendiri cukup mengkhawatirkan. Ukuran yang biasa ditangkap saat ini jauh lebih kecil dari ukuran standar penangkapan. Ikan tuna misalnya, standar penangkapannya adalah 600 gram, tetapi yang sering Anda temui pasti lebih kecil dari itu.
Solusi
Cobalah untuk bijak dalam memilih seafood yang akan Anda makan. WWF telah mengeluarkan 'Seafood Guide' berisi daftar jenis-jenis ikan yang dapat Anda hindari, kurangi, dan Anda makan.
Penyu dan telurnya, ketam kelapa, lobster atau udang karang, hiu, tuna sirip biru dan kuning, serta kerapu harus Anda dihindari karena populasinya sedikit sekali.
Sedangkan kepiting, kakap, udang, pari, dan gurita sebaiknya yang Anda kurangi. Begitu pula dengan telur ikan karena dengan memakan telur ikan, berarti Anda telah memusnahkan bibit ikan.
Lalu, apa yang dapat Anda makan sepuasnya; teri, tongkol, bandeng, bawal, sarden, tenggiri, cumi-cumi, dan ubur-ubur.
Kaget? Tenang saja! 'Seafood Guide' yang dibuat WWF bukanlah harga mati. Anda masih dapat makan tuna, kakap, udang asalkan betul-betul memperhatikan ukurannya. Pilihlah seafood yang ukurannya besar, karena yang berukuran kecil masih merupakan bayi.
Dengan mengikuti cara ini, maka Anda akan berhasil memaksa nelayan dan perusahaan perikanan untuk lebih bertanggung jawab. Dan Anda tidak perlu takut akan memberi makan anak dan cucu, plankton di kemudian hari. (pet)
tambah aneh
Pernikahan merupakan peristiwa sakral yang menyatukan dua manusia dalam satu hubungan rumah tangga. Tapi kenyataannya, pernikahan tak hanya menyatukan sepasang manusia, tapi juga manusia dan benda mati.
Seperti yang dilakukan Dauveed. Pria asal Amerika Serikat ini nekat menggelar pernikahan dengan sebuah manekin berwujud wanita cantik. Ia menyebut patung yang biasa digunakan untuk memajang baju di toko itu sebagai Clara.
Pernikahan berlangsung pada Juni 2009. Kala itu, Dauveed sengaja mengundang sejumlah media massa untuk menyaksikan pernikahan kontroversial itu. Upacara pernikahan itu bahkan sempat beredar di YouTube.
Usai pernikahan itu, Dauveed berkeliling Hollywood sambil membawa 'istrinya'. Itu dilakukannya untuk membuktikan bahwa pernikahan itu serius. Terlepas dari apakah pernikahan itu memang dilandasi rasa cinta atau tidak, yang pasti aksi Dauveed membuat banyak orang ternganga.
Seperti dikutip dari laman Telegraph, pernikahan kontroversial dengan benda mati juga dilakukan Eija-Riitta. Wanita 54 tahun ini nekat menikah dengan tembok Berlin. Bahkan setelah menikah ia menempelkan nama Berliner-Mauer sebagai nama keluarganya. Dalam bahasa Jerman, Berliner-Mauer artinya Tembok Berlin.
Atas aksi gila itu, Eija-Riitta didiagnosis menderita objectum-sexuality, yakni gangguan kejiwaan yang membuatnya merasa cinta, tertarik, bergairah, dan berkomitmen terhadap objek mati. Wanita asal Swedia ini mengaku jatuh cinta dengan Tembok Berlin sejak masih kanak-kanak, saat menyaksikannya lewat televisi.
"Saya menemukan struktur yang panjang, ramping dengan garis horisontal yang seksi. 'Suami' saya sangat seksi," kata wanita yang menikahi Tembok Berlin pada 1979. "Tembok Besar China juga menarik, tapi terlalu tebal, lebih seksi 'suami' saya."
Eija-Riitta pun menangis saat tembok yang dibangun Soviet pada 1961 untuk menghentikan eksodus dari wilayah Berlin timur ke barat itu diruntuhkan pada 1989. "Mereka memutilasi suami saya, sungguh mengerikan," ujarnya.
Menikah dengan benda bukan hanya dilakukan Dauveed dan Eija-Riitta. Sejumlah orang juga melakukan kegilaan serupa. Ada pria Korea, Lee Jin-gyu, yang nekat menikahi bantal. Ada pula Erika, 39, mantan tentara asal San Francisco ini menikah dengan Menara Eiffel.
weeee,,,,,
Seorang pemuda asal Toowoomba, Queensland Australia ingin mengabadikan hubungan dengan sahabatnya dalam sebuah ikatan pernikahan. Namun, sahabat dekatnya bukanlah seorang wanita, melainkan anjing labrador berumur lima tahun, bernama Honey.
Pernikahan Joseph Guiso dan Honey berlangsung di Taman Laurel, kota Toowoomba. Guiso mengadopsi Honey sejak lima tahun lalu.
Tiga puluh teman-teman terdekat dan keluarga pasangan turut menghadiri upacara pernikahan yang berlangsung khidmat. Pesta pernikahan pun layaknya sebuah resepsi biasanya dengan meja dan kursi bagi para tamu dan pasangan pengantin.
"Kau adalah sahabatku dan membuat hidupku lebih baik," ucap Guiso saat membacakan sumpah pernikahan, seperti dikutip The Chronicle. "Kita bisa melalui segalanya bersama-sama."
"Dia tidak mengatakan apa-apa, Jadi saya menganggapnya sebagai jawaban 'ya'," kata pria yang sempat merasa bersalah telah hidup serumah dengan Honey tanpa ikatan pernikahan.
"Pernikahan kami adalah sebuah cinta," ia berkata mengenai status barunya. Pasangan yang menikah 1 Desember 2010 lalu tersebut menghabiskan bulan madu singkat dengan berjalan-jalan di salah satu taman Toowoomba.
Pernikahan serupa juga pernah dilakukan seorang pria asal India bernama Selvakumar yang menikahi seekor anjing betina bernama Silva. Pernikahan dilakukan sebagai bentuk penebusan dosa karena pria itu telah melempari dua anjing dengan batu hingga tewas 15 tahun silam.
Sejak dua anjing itu tewas, Selvakumar mengalami lumpuh dan kehilangan pendengaran serta kemampuan bicara. Ia merasa itu sebagai kutuk. Dan, seorang dukun berkata bahwa kutuk itu bisa hilang jika ia menikah dan hidup bersama anjing.
tradisi aneh
1. Mengecilkan kaki
Tradisi ini dipraktikkan sejumlah wanita kelas menengah dan atas di China sebelum abad ke-20. Sejak usia 5-8 tahun, mereka mengikat empat jari kaki, kecuali jempol, ke bawah telapak kaki. Kain yang digunakan untuk mengikat kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan empat jari tersebut dan membiarkannya menyatu dengan telapak kaki.
Dalam budaya mereka, bentuk kaki kecil adalah lambang kecantikan wanita. Bahkan, dapat meningkatkan gairah seksual pria. Demi mendapat kehormatan di tengah masyarakat, mereka rela mengalami patah tulang dan infeksi selama proses pengikatan.
2. Memanjangkan leher
Bagi suku pedalaman di Paudang, Thailand, memiliki leher panjang akan terlihat anggun dan cantik. Atas nama kecantikan, mereka nekat melakukan hal ekstrem dengan mengenakan kumparan logam di leher. Seiring pertambahan usia, kumparan ditambah sehingga tulang leher bertambah panjang alami.
3. Peregangan bibir
Bagi suku Mursi di Ethiopia, lambang kecantikan bukan leher panjang, melainkan bibir lebar. Tradisi yang dikenal dengan istilah 'Labret' ini dilakukan dengan cara melubangi bagian bawah bibir semacam tindik selebar 1-2 sentimeter. Lalu, menempatkan semacam piringan bulat di dalamnya.
Setiap dua sampai tiga minggu, mereka mengganti piringan dengan diameter lebih besar. Ini berlangsung hingga diameter bibir mencapai 15-25 sentimeter. Tradisi ini biasanya dilakukan para wanita sejak usia 13-16 tahun, atau menjelang pernikahan.
4.Korset ekstrim
Penggunaan korset jangka panjang yang superketat bisa menghasilkan pinggang kecil. Penggunaan korset ini bahkan bisa mengurangi ukuran pinggang wanita sebanyak 7-10 inci secara alami. Kaum wanita pada abad ke-19 dan 20 banyak yang melakukan teknik meratakan perut dengan cara ini. Padahal cara ini sangat berisiko menyebabkan iga retak, kerusakan organ, dan masalah pernapasan.
Langganan:
Postingan (Atom)